Tag: spensja

Kisah Denganmu   Hari itu kami menerima kabar Kabar bahwa kami akan menjalani kegiatan belajar mengajar Di sini, di dalam rumahku selama dua pekan   Rasaku  saat itu, seperti mendapatkan sesuatu yang sangat berharga perasaan senang gembira tetapi sekarang keadaannya Selengkapnya

Menanti Dimana lawan perang? Situasi ini mengekang Dapatkah kami beribadah dengan tenang? Seperti tahun-tahun kebelakang Bulan ini suci Tapi kau belum pergi Berapa lama lagi? Kurang apa aku sabar menanti

Penantian Awalnya dua minggu Ternyata palsu Hatiku jadi biru Lelah menunggu Rutinitas harian yang membosankan Butuh pencerahan Terkadang butuh perhatian Dari para atasan Wahai yang terhormat Kami ingin penyelesaian yang cepat Setidaknya tepat Agar terlepas dari penat

Remaja Kita baru remaja Baru mengerti soal dunia Walau memang terkadang Masih tak mengerti keadaan Baru saja lepas Dari panggilan anak bawang Semua kasih sayang Diterima mentah-mentah Mengkritik dengan tajam Tanpa bukti yang nyata Mengkritik dengan tajam Sebenarnya menghujat Ada Selengkapnya

Rindu Aku tak sadar Jika rinduku mengakar Seperti virus yang menular dan membakar Kemudian menjalar, setelah itu menyebar Selayaknya radar yang terpencar Karena kita saling bertukar kabar

Kota Subang Kau tau? Kotaku permai nan indah. Kau dapan melihat luas tanah,wisata,dan budaya masih terjaga. Orang orang ramah,penuh semangat dan ceria. Semangat terus membara dialiran darah mereka. Kota Subang ini indah.

Sedang Tidak Baik-baik Saja   Sebelum semua ini terjadi Hidupku baik-baik saja Aku bahagia bisa becanda tawa dengan sahabatku Tanpa harus menjaga jarak Tapi itu dulu, sebelum akhirnya virus itu menyerang   Kini kami harus berjauh-jauhan Tak boleh sekolah Tak Selengkapnya

Guruku 2   Ibu Betty namanya Sabar, penyayang, baik hati dan selalu ceria Walaupun aku dan teman-teman Sering membuatnya marah dan kesal   Terimakasih bu guru Engkau telah mengajariku Dan memberiku banyak bekal ilmu Untuk masa depanku

Diam   Akankah diam di rumah menyelesaikan masalah? Akankah diam saja melenyapkan virus yang tengah menjajah? Akankah diam di rumah melunakkan hati yang serakah? Akankah diam saja membuat kita bertahan ditengah wabah?   Ada anak istri yang harus diberi makan Selengkapnya

Cita-cita   Suram, tak nyata, hanya diangan-angan saja Itu lah cita-cita, sebuah impian yang hanya sebatas ekspetasi kita Apakah iya? Bagi orang pesimis, mungkin iya Namun aku bukan bagiannya Aku bagian dari mereka yang dikenal optimis Aku kumpulan dari mereka Selengkapnya

Belajar   Tinta dan lembar putih telah siaga Memikul berbaris-baris aksara Meski setiap hari terasa kian berat Mendengar kata “belajar” Bagiku, Langkah kecil ini Permulaaan mimpi yang besar   Satu dua wawasan terikat kuat Sambil meringis saat hampir tidak lagi Selengkapnya

Surat cinta untuk kamu   Teruntuk kamu, Yang hingga detik ini masih berjuang Melawan pahitnya realita   Kamu kuat! Kamu hebat! Jangan berputus asa, kuyakin kau pasti bisa!   Sebentar lagi, Pandemi pasti akan berlalu Jadi, semangat, ya!!

Pulang   Akhirnya.. Setelah penantian yang begitu panjang dan berliku-liku Aku pulang   Ke tempat dimana aku dilahirkan Dimana aku dibesarkan Di desa yang sangat kucintai dan aku banggakan   Hamparan sawah yang luas nan hijau Gunung-gunung yang menjulang tinggi Selengkapnya

Sekolahku   Sekolah tempatku menuntut ilmu Disanalah aku bertemu guru Disanalah tempatku mempersiapkan bekalku Untuk meraih masa depanku   Sekolahku yang bermutu Disanalah aku menciptakan sejarahku Bersama temanku, kuraih kesempatan itu Melewati masa-masa indah, hingga kenangan pilu   Kenangan-kenangan yang Selengkapnya

Sabar   Sudah satu tahun lebih ia menghantui kita Hari demi hari penuh dengan rasa bosan dan tidak nyaman Kita dipaksa untuk tak melakukan apapun   Bersabarlah sebentar lagi Ikuti semua arahan Hingga saatnya tiba … semua proses akan menjadi Selengkapnya

Rindu sekolah   Sekolah.. Tempat kecil dengan sejuta cerita Ku rindu sekolah   Sejak makhluk kecil mematikan itu menyerang Semua berubah Ku tak bisa lagi sekolah seperti biasanya   Ku rindu teman-teman Ku rindu sahabatku Semoga makhluk kecil itu cepat Selengkapnya

Sekolah   Aku suka sekolah Aku Bahagia bisa sekolah Aku mendapat teman baru Dan belajar banyak hal baru   Alasanku memberi tahu mu Ku ingin kamu semua tahu Betapa pentingnya sekolah Lebih baik lelah hari ini daripada menyesal di kemudian Selengkapnya

Buku   Kau bukan terbuat dari logam Kau juga bukan terbuat dari plastik Kau terbuat dari lembaran kertas   Kau memiliki banyak manfaat Aku bisa menemukan setiap orang dan tempat dalam buku Aku juga bisa menemukan apapun yang aku inginkan Selengkapnya

Guruku   Guruku ialah orang yang istimewa Ia mengajarkanku membaca hingga berhitung Ia menjaga perhatianku di dunia yang bergerak begitu cepat   Guruku ialah orang yang istimewa Ia begitu sabar mengajariku Hingga aku bisa memancarkan cahaya kebanggaan   Guruku ialah Selengkapnya

Guru   Tuhan telah memberi kami teman spesial Untuk membantu kami memahami dunia-Nya Dan betul-betul memahami keindahan dan keajaiban Dia memberi kami pemandu khusus Untuk menunjukkan kepada kami cara untuk bertumbuh Dan melakukan yang benar dan bukan yang salah   Selengkapnya

Waktu   Waktu itu singkat Jangan kau siakan Detak setiap detiknya itu ilmu Segera rapikan jadwalmu!   Tak ada gunanya mengulur waktu Lekas rapikan meja belajarmu Mulailah membaca buku Lalu tuliskan lembaran baru

Rindu   Lebaran sekarang Ku tak jadi pulang Karna mudik dilarang   Kita tak bisa berjumpa untuk saling bertegur sapa Terasa sulit Menahan rindu dan rasa ingin bertemu   Mari kita sama-sama berdo’a Untuk kesembuhan negeri ini Agar pada saatnya Selengkapnya

Meraih mimpi   Sesuatu yang kau impikan Jangan pernah berhenti untuk kau do’akan Semua butuh waktu, menghargai sebuah proses adalah hal terbaik yang bisa kau lakukan   Yakinlah bahwa tuhan pasti akan mengabulkan Kumpulkan mimpi-mimpi itu dan bentuklah sebagai cahaya Selengkapnya

Kesusahan   Dua tahun kau telah berada Ratusan ribu jiwa kau telah regut nyawanya Beribu-ribu orang kau telah potong mata pencahariannya Berpuluh-puluh ribu orang yang telah kau beri kesusahannya   Mengapa kau terus beri kami  kesedihan Mengapa kau terus beri  Selengkapnya

Pandemi   Menari kesana kemari Membuat angka bertambah setiap hari Mengusik ketenangan yang manis Sampai mengukir pedihnya tangis   Jalanku dibatas Bicaraku dibatas Genggamanku dibatas Anganku pun jadinya terbatas   Padahal dikutuk Tapi dia tak takut Terus saja merenggut Sehingga Selengkapnya

Penat   Hujan di hari minggu Lelah berpikir membuatku bisu Penyesalan datang di akhir waktu Masa ini sungguh penuh dengan biru   Tanganku ingin sekali digenggam Pedih dipendam Merahnya sudah padam Diharap tak ada dendam   Senandika menuntun ragu Kuiringi Selengkapnya

Senior   Memutar otak lewat ketikan Pusing kepala, diperintah tak masuk akal Satu sampai beribu-ribu halaman Walau hanya perumpamaan, aslinya juga berat   Tak apa lah Toh akan lewat Hasilnya dapat dirasa Meski awalnya menyiksa   Semester depan jadi bawahan Selengkapnya

Tanah Kelahiran   Subang jawara Pastilah juara Pemandangan yang elok Sangat mempesona, memanjakan mata   Subang motekar Masyarakat yang saling percaya Bahu-membahu saling membantu Menjadikan kota ini, kota yang makmur   Subang Di tanah ini, kakiku pertama kali menginjak Menjalankan Selengkapnya

Subang   Indah pemandangan saat melintas Hangat pemandian alam, jadi prioritas Jangan lupakan manisnya buah nanas Juga gagahnya sisingaan diatas   Tak ada habis tuk diceritakan Turun temurun adat kebiasaan Berkumpul berbagi kebahagiaan Meski derita tak dapat dihilangkan   Mentari Selengkapnya

Masa Sulit   Kecil-kecil cabai rawit Menjahit sejarah baru yang pahit Mengekang keras Bahkan hany untuk ke teras   Saling sapa dari balik layar Kecil keinginan untuk ke pasar Untunglah sudah dimudahkan Walau tak mungkin untuk berpelukan   Andai saja Selengkapnya

Orang Berjasa   Aksara dan angka kau ajarkan Materi pendek maupun panjang dijelaskan Alunan nada indah dinyanyikan Menghadirkan diriku menjadi seorang insan   Senyum mu indah Jarang sekali marah Tak ada kata lelah Agar kami tidak kalah   Kami yang Selengkapnya

Pandemi Covid 19     Virus mematikan yang memakan banyak korban Semua berawal dari kota Wuhan Bulan februari adalah bulan kelahiran Menyebar dengan cepat seperti kesalahan     Takdir tuhan yang sangat merubah kehidupan Tua, muda semua sudah lelah dengan Selengkapnya

Tamu Yang Singgah   Kau datang begitu jahat Kau menetap begitu erat Kau menyebar begitu cepat Kau hilang sungguh lambat   Layar bersinar yang hanya ku lihat Tak melihat yang bermacat macat Beraktivitas dengan  semangat Meski hanya dengan alat   Selengkapnya

Perubah Kehidupan     Merebut segala yang ada Mengubah segala rencana Datang dengan kelana Membuat dimulai karantina   Ditutup sekolah tercinta Dimulai perdaringan yang ada Tak terlihat kawan yang ada Hanya ada hp sebagai pembeda   Sungguh rindu dengan kawan Selengkapnya

Kehidupan Di rubah keadaan   Detik berganti detik Menitpun ikut berlari Hari hari saling berganti Bulanpun ikut dilewati   Pakaian rapih selalu ku siapkan Tas merah yang akan ku gendogkan Tak berasa semua berubah di kehidupan Hanya karena corona yang Selengkapnya

Penyapu Kesalahan   Penghapus segala kesalahan Yang hanya di goyangkan Merubah segala yang telah dilakukan Demi membuat suatu kebenaran   Potongan karet yang telah diolah Yang bisa menghapus segala yang payah Demi membuat segala yang indah hanya dengan digoyangkan telaah Selengkapnya

Mengais Ilmu Lestari Cahaya matahari menyambut pagi Ayam berkokok membangunkan mimpi Embun pagi menyejukan hati Bergegas untuk pergi berlari Berlari untuk mengejar mimpi Mimpi yang indah di keesokan hari Dengan semangat yang tak kunjung henti Mencari ilmu sampai akhir nanti Selengkapnya

Si Manis Nanas Kotaku Manis rasa buahmu Tebal adalah dagingmu Air banyak ada di tubuhmu Nanas si madu adalah namamu Tak asing ku temukan kau di jalan pulang Digantung di jalan yang panjang Dijual oleh abang abang Demi mencari sedikit Selengkapnya

Surga duniaku Indah alammu mengalihkan duniaku Hijau kotamu mengalihkan pandanganku Sejuk udaramu membuat diriku merindu Ramah wargamu membuat diriku candu Surga dunia yang sahdu Yang memiliki nanas simadu Alam nan indah bak ayu Yang dibuat oleh Yang Maha tahu

Terbatas Bergegas pergi tidak bebas Berkumpul dengan kawan terbatas Telah datang penyakit ganas Yang membatasi aktivitas Merebut kehidupan secara ekspres Yang mengharuskan memakai prokes Menghancurkan segala progress Dan membuat orang stres Penghalang segala aktivitas Yang membuat serba terbatas Menyadarkan dunia Selengkapnya

Untuk Mimpi Yang Jelas Ku beralas kaki yang keras Pergi dengan beratnya tas Demi ingin pikiran yang cerdas Dan memiliki wawasan yang luas Punya mimpi yang sangat jelas Ingin menjadi seorang walas Tiadak ada bermalas malas Jika mimpi tidak ingin Selengkapnya

Segera Kembali Senyuman yang manis bak gulali Keceriaan yang tiada henti Kehebohan yang berarti Itu semua ku rindui Menulis tiada henti Mendengarkan dengan teliti Bercerita berganti ganti Itulah kelas yang ku lewati Kini semua itu telah berubah Sebenernya sudah lelah Selengkapnya

Merindu Daun daun itu bergerak seolah hidup. Tertiup angin, dan melambai seolah ingin bicara. Senja ini akan hilang. Tapi rinduku akan kawan, tidak bisa hilang. Aku merindu dengan menggebu. Berharap esok akan ada temu.

Kapan   Angan terbayang kisah. Kisah dimana semua kembali. Pemuda penuh semangat mencapai masa depan. Para orang tua sibuk memenuhi kebutuhan. Orang orang bertemu tanpa takut ketulalaran. Kapan? Kapan semuanya berjalan kembali. Terbebas dibalik dinding rumah ataupun ketakutan.

Kosong   Ilalang ilangan bergoyang. Fajar yang akan datang. Suara adzan yang sendari tadi telah berkumandang. Masjid itu hampir kosong. Orang orang dipaksa beribadah dirumah. Merenggut silaturahmi warga warga.  

Ketakutan Kau harus berjarak. Itu kata mereka. Tapi aku ingin bebas. Mereka merenggut masa sekolahku. Menghilangkan semangat motivasi. Dan mengurung dengan ketakutan.

Rindu Wajah itu terus saja kurindui. Ruang kelas berisik akan tawa dan canda. Aku ingin melihat mereka secara dekat. Bermain, memotivasi dan bekerja sama bersama. Kehangatan yang kurindui.