ASYIKNYA AKU MENULIS

IMG_20211120_061640.jpg

ASYIKNYA AKU MENULIS
by Siti Suci Winarni

Asyiknya kebiasaan menulis. Terkadang bagi sebagian orang menulis masih dianggap susah atau masih jarang orang melakukannya. Padahal menulis merupakan kegiatan asyik dan menyenangkan. Mengapa? Karena dengan menulis kita dapat menuangkan apa yang ada dalam pikiran kita. Ketika kita sedang marah, sedih, dan bahagia. Menulis menjadi cara ampuh yang bisa membuat hati kita senang juga bisa mengembalikan mood kita menjadi lebih baik. Menulis itu asyik, jadi kita sendiri yang membuat diri kita nyaman, yaitu dengan cara menulis. Setiap orang memiliki cara dan suasana tersendiri ketika mereka bisa menulis. Ada orang yang bisa menulis ketika suasana sunyi tidak ada siapa pun atau ada juga orang yang bisa menulis dan mendapatkan ide-ide ketika sedang berada di tempat umum, karena terinspirasi dari objek yang dilihatnya.

Saat menulis sebaiknya kita gunakan kepekaan panca indera kita untuk mendapatkan ide-ide tulisan. Tulislah apa yang ingin kita tulis, mulai dari hal-hal kecil dan sepele menurut anggapan orang, tetapi itu justru menjadi awal dari ide dan gagasan besar. Ketika kita mempunyai keinginan dan tekad yang kuat untuk bisa menulis maka kita optimis bisa melakukannya. Mari kita fokus dalam menggali setiap potensi yang kita miliki sebagai modal berharga mengembangkan tulisan kita tahap demi tahap semakin baik. Karena setiap orang memiliki potensinya masing-masing.

Menulis adalah kegiatan yang sangat menyenangkan ketika kita sudah tahu dan bisa merasakan manfaat dari menulis. Menulis juga menjadi ibadah ketika kita niatkan yang baik juga sebagai ladang pahala dalam menyebarkan ilmu melalui tulisan yang bisa dibaca oleh banyak orang, tentunya tulisan yang menginspirasi, memotivasi, dan memberi solusi kepada siapa pun yang membacanya.

Tentu kita satu pendapat bahwa menulis itu asyik dan menyenangkan, kan? Coba kita bayangkan, menulis itu pekerjaan yang mudah, bagaimana tidak? Setiap orang mampu melakukannya. Terkadang kita tidak menyadari bahwa sejak di play group kemudian ke taman kanak-kanak kita sudah diajarkan untuk menggambar sebagai ilustrasi yang tujuannya untuk mewakili kata dan kalimat, karena belum mengenal tulisan. Tapi, masih banyak orang yang berpendapat bahwa menulis itu susah dan hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kepandaian dalam tata bahasa, keindahan diksi, dan masih banyak lagi alasan-alasan tersebut hanya akan menghalangi mimpi kita untuk menjadi seorang penulis. Padahal di zaman digital seperti sekarang ini, banyak yang suka menulis, yang biasa kita sebut curhat di media sosialnya. Nah, itu juga sebenarnya termasuk kegiatan menulis, sudah sadarkah bahwa kita bisa menulis? Lalu, mengapa kita tidak memanfaatkan kesempatan itu agar kemampuan kita semakin terasah dan berkembang?  Kita fokus pada kalimat dalam Al-Quran yaitu “iqro’” bacalah, kemudian kita fokus juga pada kalimat “uktub” atau tulislah. Ada pepatah yang mengatakan, ”Membaca adalah membuka jendela dunia” maka, “Menulis adalah membuat jendela dunia” logikanya seperti itu. Marilah mulai mencoretkan ide-ide Brilliant kita …jangan males-malesan untuk menulis yaaa? Menulis juga meminimalisasi KEPIKUNAN lhooo …hehe

Ada beberapa tujuan agar kita semangat menulis :

-Menulis untuk MENABUR ilmu dan MENEBAR kebaikan.

Sebagian dari kita, tidak menyadari bahwa menulis merupakan salah satu langkah kita untuk beramal. Beramal tidak hanya dengan harta, tetapi melalui tulisan kita juga bisa beramal, maka mari kita menuliskan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain/ pembaca. Terkadang kita menyelipkan kalimat “Self reminder” untuk diri kita sendiri, secara tidak langsung ada orang lain yang bergerak hatinya untuk berubah, maka bertambah pula kebaikan kita di sisi Allah dan di situlah kebaikan kita akan mengalir. Maka, Jadikan tulisan sebagai ladang dakwah yang mengalirkan amal kepada kita.

-Menulis untuk MENGHIBUR diri dan orang lain/pembaca ( melepas resah dan gelisah).

Menulis dapat meminimalisasi stress karena dengan menulis semua beban pikiran dapat dituangkan semuanya dalam tulisan. Percaya atau tidak, yang penting mari kita coba. Setiap hari bahkan setiap jam masalah selalu saja menghampiri, yang membuat kita merasa resah dan gelisah. Nah …ada yang suka bercerita kepada teman-teman dekatnya, dalam hal ini perlu dipikirkan, bahwa curhat kepada orang lain yang tidak tepat, malah semakin menambah masalah baru. Coba kita tuangkan semua permasalahan dalam tulisan, curahkan semua yang ada, dengan harapan dapat disusun jadi sebuah buku yang indah, Hehe. Intinya, jadikan pena dan kertas sebagai tempat curhat, melepas lelah, dan gelisah serta sebagai media untuk mengasah kemapuan kita dalam menulis. Memang betul, tidak semua masalah dapat diatasi dengan menulis, karena perlu mediator seseorang, tetapi lebih banyak masalah yang dapat kita atasi dengan menuangkan dalam tulisan.

-Menulis untuk MENYENTUH dan menguasai dunia.

Menulis dengan ujung-ujung pena kita mampu menyentuh dunia, makna yang tersirat di sini tentu tidak terlepas dari proses kreatif kita sebelum mencoretkan, yaitu membaca sebanyak-banyaknya berbagai fenomena baik dalam buku, membaca lingkungan baik fisik maupun sosial dengan keterlibatan pancaindera kita, yang kita ramu dan kita kemas menjadi sebuah sajian indah dan logis yang enak dicerna setiap pembaca, sehingga pembaca merasa sakau ingin membaca dan membaca kembali tulisan-tulisan yang kita coretkan.

Pernah mendengar kalimat singkat namun sangat terkesan dari salah satu penulis best seller yang sudah tidak asing lagi di telinga kita yaitu Ahmad Fuadi ”Satu peluru mampu menembus 1 kepala, namun satu tulisan mampu menembus banyak kepala”. Dengan tulisan kita menyentuh dunia, jika kita menulis karya bergenre fiksi maka kita mengikat hati dan perasaan orang lain, terkadang ada rasa dan rindu yang tak sempat terucap namun dengan menulis semua akan tercurahkan. Jika kita menulis karya bergenre non fiksi, maka kita akan mengikat pemikiran pembaca untuk berpikir satu langkah lebih baik. “Penulis tidak akan lenyap dari dunia, tapi dunia akan lenyap dengan penulis”.

Mari kita menjadi perintis perubahan dengan menuliskan ide-ide serta gagasan besar yang ada di dalam lipatan-lipatan otak kita. Jika seorang cerdas pandai tidak mau mencurahkan ilmunya dalam sebuah coretan maka mubazir dan rugi secara pribadi dan bagi orang lain yang harusnya dapat menambah ilmu yang dimiliki si cerdas pandai … Betul tidak ? Tentu betul sekali. Salam literasi, membangun peradaban negeri ….

Subang, 301021
#Menulis_Asyik_SSW

(Visited 2.965 times, 1 visits today)

5 thoughts on “ASYIKNYA AKU MENULIS

Tinggalkan Balasan ke Prapti Batalkan balasan