Julia Shalma_BANGKIT DARI KETERPURUKAN_SMPN 3 Subang

Julia-Shalma.jpeg

BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Malam ini udara panas sekali, aku pergi ke halaman depan untuk mencari udara segar. Aku melihat beberapa kembang api di langit, malam ini adalah malam tahun baru 2021. Malam ini tidak semeriah malam-malam tahun baru sebelumnya, entah karena larangan dari pemerintah, atau masyarakat sedang mengalami kesulitan. Saat sedang melamun tiba-tiba Ara dikagetkan oleh kakaknya yang bernamaVara.

“Hayoo, Lagi ngapain kamu.” Ucap Vara mengagetkan Ara.

“Ishh ngagetin aja, aku lagi ngeliatin kembang api.” Ucap Ara.

“Wah ada kembang api ternyata, kakak kira gaakan ada yang nyalain kembang api karna dilarang pemerintah.” Ucap Vara.

“Iya, ini juga cuma beberapa doang yang dinyalain, nih sekarang udah gaada yang nyalain lagi.“ Ucap Ara.

“Yaudah ayo masuk, ibu udah nyiapin makan.” Ajak Vara pada Ara.

“Iyaa.” Ucap Ara.

Ara dan Vara pun masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi makan karna makanan sudah ada di meja.

“Tahun baru ini tanpa ayah ya.” Ucap Ibu Ara dan Vara sedih.

“Iya bu, ayah masi sibuk dengan pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit. Tapi aku dengar pemerintah sudah dapat vaksinnya.” Ucap Vara.

“Iyaa, tapi itupun harus melewati beberapa percobaan dulu baru boleh di pakai.” Ucap Ibu Ara dan Vara.

“Iyasi ibu benar.” Ucap Vara.

“Yasudah cepat makan setelah makan kalian tidur ini sudah malam sekali.” Ucap Ibu Ara dan Vara.

“Baik bu.”

Keesokan harinya

“Kak kita jalan jalan yuk.” ajak Ara pada kakaknya.

“Gak bisa, hari ini kaka sibuk.” Jawab Vara.

Yah kok gitu si kan hari ini tahun baru masa sibuk .” Ucap Ara dengan nada kecewa kemudian dia pergi ke dapur menghampiri ibunya.

“Kenapa Nak kok merenggut begitu kaya kecebong.” Canda ibunya sambil mesem.

“Abis kesal bu, ngajak  kak Vara jalan –  jalan tidak mau, bilangnya sibuk.” Lirih Ara sambil merengut.

“Oohh, anak ibu ingin jalan – jalan  toh.” Ucap ibu.

Iya bu, abisnya  bosen di rumah terus. Pengen jalan-jalan ke ke mall atau jajan ke foodcord.” Ucap Ara.

“Ya udah nanti siang atau sore ibu anter ya.”

”Asiiiikkk.” Teriak Ara kegirangan.

Ibu Ara tersenyum liat tingkah anak bungsunya yang sedikit manja, kemudian ibunya kembali melanjutkan masak bersama Ara sambil asik mengobrol kesana kemari.

  “Ara…jadi tidak jalan – jalannya?.” Triak ibu di depan pintu kamar Ara.

“Iya bu jadi, sebentar aku siap – siap dulu.” Jawab Ara.

“Iya ibu juga mau siap – siap dulu.”

Lima belas menit kemudian Ara dan ibunya sudah siap siap berangkat.

”Sebentar ibu tanya kakak  kamu dulu siapa tau mau ikut.” Ucap ibunya sambil menghampiri kakaknya Vara.

”Tidak  usah bu tadi kan kakak bilang ga mau ke Ara.” Ucap Ara dengan nada sewot.

“Gaboleh gitu Araa.” Sahut ibunya.

“Varaa, mau ikut tidak  jalan – jalan…?” Tanya ibunya pada Vara.

“Tidak bu, sebenarnya sih pengen jalan – jalan  tapi Vara ada pelatihan prakerja Online sebentar lagi, lama pelatihannya 4 jam.” Ucap Vara dengan nada sedikit kecewa.

“oh gitu, ya sudah yang semangat ya, semoga ini bisa bermanfaat buat Vara.” Ucap ibunya memberi semangat.

“ Iya bu Aamiin.”  Jawab Vara seketika wajah Vara berubah menjadi aga ceria karena merasa ibunya memberi dukungan.

“Ibu berangkat dulu ya, kamu jaga rumah ya.” Ucap ibunya pamit.

Iya bu, hati hati ya.” Jawab Vara.

Akhirnya Ara dan ibunya pergi memakai taxi online. Ara terlihat gembira sekali bisa jalan – jalan sama ibunya karna sudah lama dia tak keluar rumah.

“Tuh kan, Ara suudzon sama kak Vara, dia bukannya tidak mau nganter kamu, tapi kakak kamu harus ada pelatihan yang tidak bisa ditinggalin.” Kata ibunya menjelaskan alasan kenapa kakaknya Ara tidak bisa pergi.

“Iya bu, abis kakak tidak bilang sih.” Ucap Vara membela diri.

“ya makanya nanya dong,. jangan langsung marah aja.” Katta ibunya sambil mencubit pipi Ara.

“hehe iya bu Ara salah..” Jawab Ara sambil cengengesan.

Sesampai di mall mereka langsung asik mengunjungi cou­ntercounter yang ada disana, terutama yang ada tulisan DISCOUNT, setelah puas jalan-jalan giliran foodcourt yang jadi sasaran buruan mereka. Sore hari keduanya baru sampai ke rumah, ibunya langsung menuju kamar mandi, sedangkan Ara langsung menghempaskan badannya di tempat tidurnya

“Cape banget.” Ucap Ara dalam hati.

“Araaa, bentar lagi ke air ya kan belum Shalat Ashar.”  Ucap ibunya memanggil.

“Iya buuu..” Jawab Ara dari dalam kamarnya.

Malam harinya, Ara masuk ke kamar kakaknya Vara.

“Kak, kakak lagi apa?” Tanya Ara.

“Lagi liat-liat video youtube.” Jawab Vara.

“ Oh gitu, tadi kata ibu kakak lagi ikutan pelatihan prakerja, udah ?” Tanya Ara pada kakaknya.

“ Iya sudah.” Jawab Vara.

“oh iya, prakerja itu apa ya kak?” Tanya Ara .

“Prakerja itu bantuan dari pemerintah untuk rakyatnya yang pengangguran karna dampak virus Covid-19 ini. Nanti kita bakal diajak zoom meeting untuk mengikuti pelatihannya, nah sebelum zoom meeting kita pilih pelatihan apa yang mau kita ikuti, kalau kakak sih pilih pelatihan Bisnis Online.” Jelas Vara.

“Oh gitu ya kak, terus uangnya buat apa?” Tanya Ara lagi.

“Bisa jadi uang saku buat kita, bisa jadi uang modal buat usaha yang kita ikuti pelatihannya, kalau kakak si mau coba bisnis olshop gitu di online, rencananya mau jualan masker, hand sanitizer, dan alat kebutuhan untuk menghindari Covid-19 gituu.” Jawab Vara.

“Oh gitu kak, nanti Ara bantu kakak jualan yaa.” Ucap Ara.

“ Iya iyaa, sudah sana kamu tidur sudah malem tau.” Titah Vara.

“Iya kak.” Ara lalu bergegas ke kamarnya untuk tidur.

Keesokan harinya.

“ Loh Vara kamu mau kemana?” Tanya ibu pada Vara.

“Ini bu, Vara mau belanja barang-barang kebutuhan selama covid kayak masker, hand sanitizer gitu.” Jawab Vara.

“Buat apa, kan kita sudah punya Var.” Ucap Ibunya.

“ini loh bu buat jualan online gitu, Vara mau jualan barang-barang kebutuhan covid di online, pake uang dari prakerja.” Ucap Vara.

“Oh gitu yaa, yaudah hati-hati.” Ucap ibunya.

“Kak Vara tunggu, Ara mau ikut.” Ucap Ara.

“Yaudah ayo.”

Ara dan Vara kemudian berangkat untuk belanja barang-barang kebutuhan Covid-19 menggunakan taxi. Selanjutnya mereka mengelilingi pasar mencari barang-barang yang mereka cari sampai sore, dan mereka pun langsung pulang ke rumah setelah selesai berbelanja.

“Gimana sudah beli semua barangnya?” Tanya ibu.

“Sudah bu ini banyak banget hehehe” Ucap Vara sambil tertawa.

“ Terus kamu mau mulai jualan kapan Var?” Tanya ibunya.

“Besok bu, Vara sudah buat akun olshop nya di shopee.” Jawab Vara.

“Semoga banyak yang beli ya Var.”

“Aamiin bu.” Ucap Vara.

Satu bulan kemudian, Vara, Ara, dan ibunya mulai sibuk mengemasi barang-barang pesanan pembeli di olshopnya, ya olshop Vara banyak yang beli, setelah jatuh bangkit akhirnya usaha Vara tidak menghianati hasil. Saat sedang mengemasi barang tiba-tiba pintu terbuka dan…

“Assalamualaikum semua, ayah pulang.” Ternyata yang membuka pintu adalah ayahnya yang sudah pulang dari rumah sakit.

“Ayaahh.” Ucap Ara dan Vara lalu mereka langsung memeluk ayahnya yang sudah lama berpisah karna ayahnya menjadi petugas medis di rumah sakit.

“Wah anak dan istri ayah sedang apa nih.” Ucap Ayah.

“Ini ayah kakak sama Ara lagi mengemasi barang jualan kakak untuk di kirim ke pembeli, kakak dapet modal dari bantuan prakerja ayah.” Jelas Ara pada ayahnya.

“Aduhh, anak ayah sudah bisa mencari uang sendiri yaa, ayah bantu ngemasin barangnya juga ya.” Ucap ayah.  

“Iya ayah sinii.”

Akhirnya setelah jatuh bangkit selama satu tahun ini, keluarga Ara pun bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh wabah Covid-19 ini, dimulai dari ayahnya yang ditugaskaan di rumah sakit pasien Covid-19 yang menyebabkan ayahnya harus meninggalkan rumah dan keluarganya, ekonomi keluarga Ara yang sempat turun karna ibu Ara dan Vara di phk dari pabrik tempat ibunya bekerja dulu, dan sekarang akhirnya mereka bangkit lagi dan ayahnya pun sudah selesai menjalankan tugasnya di rumah sakit karna rumah sakit tempat ayahnya bekerja sudah tidak ada pasien Covid-19 lagi.

(Visited 20 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan