Subang, Tunggulah!
Jika cinta itu segelas kopi
Katakan saja
Aku gelas
Kau sendok
Maka yang terjadi
Perlahan kau larutkan rasa ini hingga benar-benar larut
Jika sudah
Tak segan pergi
Tersisa aku yang memangku rasa
Sampai akhirnya punah
Digerogoti masa
Jika cinta itu hujan
Katakan saja
Aku air
Kau awan
Awalnya kau merengkuhku untuk melebur kasih
Hingga tercipta awan mendung
Selepas itu
Diriku kau hempas
Terjatuh, menabrak tanah
Sampai akhirnya mengering
Redam, berkeping-keping
Menjadi debu
Jika cinta itu nektar bunga
Katakan saja
Aku anthera
Dan kau kupu-kupu
Mula-mula kau datang dengan segudang gundahmu
Kemudian singgah
Membasuh laramu dengan arumiku
Setelah jelak
Dengan tak tahu diri
Kembali mengudara mencari kepuasan tersendiri
Jika cinta itu pelayaran
Katakan saja
Aku kapal
Kau penumpang
Aku yang menemanimu sepanjang perjalanan
Tapi ada yang bersamamu di tempat tujuan
Detik ini pun
Kuputuskan untuk tampil sebagai pemain
Karena kau Subang
Bersemayam dihatiku
Tunggulah …
Suatu hari ku akan rebut cintamu
Dengan torehan prestasiku
Cimalingping, 18 April 2021