Rensiska Alzahra 7E-SMPN 1 Ciater-Kebun Teh Ciater-Cerpen 1

Kebun Teh Ciater

Kebun teh Ciater berada di kabupaten Subang, Ciater termasuk kedalam daerah yang terkenal dengan keindahan nya, dan salah satunya ialah keindahan kebun teh nya. Jika kalian ke Subang, jangan lupa berkunjung ke Ciater ya, karna sepanjang mata memandang kalian akan disuguhkan dengan indahnya kebun teh, panorama lereng gunung Tangkuban Perahu, juga perbukitan Utara Bandung, yang pastinya akan memanjakan mata kalian.

 

 

Sekarang adalah hari Minggu, Devan, Dita, Azka, dan Keysha akan pergi berjalan-jalan ke Ciater, katanya sih ini pertama kalinya bagi mereka.

Dengan Formasi Devan bonceng Dita, dan Azka bonceng Keysha, merekapun berangkat dari Lembang kira kira jam 6.00 pagi.

 

“Van!” Panggil Dita, “apa!”, Jawab Devan. “Bawa motor nya jangan ngebut!, Banyak motor motor gede yang nyiap nih dari tadi!”. Ucap Dita was-was, karena pasalnya sepanjang jalan banyak sekali motor motor gede yang ngebut. ” Iya-iya Dita bawel!”. Jawab Devan sambil menjulurkan lidahnya kearah kaca spion dimana darisana terlihat muka Dita. Seakan mengibarkan bendera perang, Dita pun sedikit terpancing “eits bukan nya bawel ya, aku cuman ngasih nasihat tahu, kalo udah jatuh kan kam–wahhh! Indah banget! Sumpah, Van jadi ini Ciater ?!” Ucapan Dita terpotong, takala  melihat indahnya pemandangan kebun teh yang sangat asri juga menyejukkan.

 

Sebenernya Devan pun tak tahu, tapi iya mengangguk saja. Seakan mengerti dengan ekspresi Dita, Devan pun berinisiatif untuk berhenti di pinggir jalan, siapa tahu kan Dita ingin mengambil foto. Dan benar saja Dita dengan antusias turun dari motor lalu mengambil kameranya. “Kok berhenti?” Tanya Azka bingung, “ah lu kaya yang gak tahu cewek aja, kalo ada tempat yang indah kayak gini, cewe pasti pengen minta foto!”, bisik Devan pada azka. Dan dugaan Devan pun kembali benar, seperti Dita Keysha pun sangat antusias lalu menghampiri Dita.

 

“Keysha sini deh, foto foto yu, disini soalnya kalo dijadiin spot foto bagus banget!” Ucap Dita yang langsung disambut dengan heboh oleh Keysha, sedangkan Devan dan Azka mereka hanya menyimak. “Heh kok pada nyimak sini sini ikutan difoto!” Ajak Keysha, Devan dan Azka cuman iya iya aja. Lalu merekapun mengambil banyak foto.

 

“Udah, liat liat fotonya jangan disini! Mening kita cari jongko, sembari istirahat gitu!” Usul Azka. ” Ide yang cemerlang! Azka! Sumpah baru kali ini kamu bener!”. Ucapan Keysha pun mengundang tawa, ” kurang ajar lu sya!”.

 

Merekapun kembali melanjutkan perjalanan lalu berhenti disalah satu jongko. Devan memang pintar, ia sengaja memilih jongko yang memiliki pemandangan indah dimana kebun teh juga  gunung terlihat dari sana. Bahkan saking indahnya Dita dan Keysha pun berlomba-lomba menghampiri jongko tersebut. “KEYSHAA!” Teriak Azka secara tiba-tiba. “Apa?”. Keysha sedikit bingung. “Helm nya buka dulu!”. “Eh iya lupa!”. Jawaban lugu keysha pun membuat mereka tertawa. Memang Setiap tingkah laku keysha tak jarang sering membuat mereka geleng-geleng kepala juga tertawa, maka dari itu Keysha pun mendapat gelar dari teman-temannya yaitu mood maker .

 

” Eh sumpah ini indah banget , baru pertama kali loh aku ke Ciater, dan bener aja apa kata orang-orang, pemandangan kebun teh nya gak main main!”. Ungkap Dita tak henti hentinya mengungkapkan rasa kagum, tapi memang bener sih indah banget!. ” Ya iyalah siapa dulu dong yang punya ide buat jalan jalan kesini? Ya aku lah!” Jelas Azka kepedean. ” Yi iki lih !” Ucap Keysha mengulangi kata-kata Azka, namun dengan nada yang mengejek. ” Astaga udah udah, Jangan berantem Mulu nanti berjodoh loh!”.

 

Ditengah-tengah canda tawa mereka, datang lah ibu pemilik jongko ” punten, a , neng mau pesen apa?” Tanyanya. ” Mau pesen apa?” Tanya Devan pada teman-temannya. “Emangnya ada apa aja?” Tanya Dita. ” Ibu menunya apa aja ya bu?”. Ucap Devan ,” ada sate ayam, sate kambing, sate biawak, sama jagung bakar !”, Ucap sang pemilik jongko. “Aku pengen sate kambing!”

 

“Aku juga!”

 

“Aku juga!”

 

“Yaudah disamain aja, terus jagung bakar nya mau gak?” Tanya Devan sekali lagi. “Udah pesen aja sok!” Suruh Azka, dia orangnya emang gak suka bertele-tele. ” Bu pesen sate kambing, sama jagung bakar nya!”.

Pesananpun datang. Tak perlu menunggu lama, mereka pun langsung menyantapnya. ” Sate nya enak banget!” Puji Keysha, yang Hanya di jawab anggukan oleh yang lain, tapi memang bener sih sate disana emang enak enak, ditambah lagi dengan pemandangan yg indah, itu mampu menciptakan sensasi yang berbeda bagi sebagian orang.

 

Cukup lama mereka menghabiskan waktu di jongko itu dengan bergurau, juga ngobrolin hal dari yang penting sampai hal yang ga penting banget buat di bahas. Tapi sebenarnya hal itulah yang mampu mencairkan suasana dan membuat mereka makin dekat satu sama lain. “Eh lanjut jalan jalan yu, pegel disini Mulu!”. ” Yaudah yu!” Jawab Devan. “Eh bayar dulu!” Ucap Azka, Untung saja ia mengingatkan kalo tidak bisa bisa mereka lupa buat bayar.

 

Merekapun memastikan tidak ada barang yang tertinggal di jongko ini. Saat sedang asyik bersiap siap.

 

‘BRUGG’

 

Tiba-tiba terdengar suara yang mampu mengalihkan atensi siapapun. Dan ternyata itu adalah suara orang yang jatuh. Mungkin kita kira 10 meter dari jarak mereka sekarang.

 

“Astaga ada yang jatuh!” Mereka pun kaget bahkan saking kagetnya tadi Keysha sempat berteriak. “Bantuin bantuin!” Terdengar suara riuh dari para orang-orang yang berniat untuk menolong si pengendara. Devan dan Azka juga ikut membatu.

 

“Gimana? Lukanya parah gak?” Baru saja datang Devan dan Azka sudah ditanya tanya oleh kedua gadis itu. “Ngga kok cuman bocok bocok doang !” Jawab azka. “Syukurlah kalo lukanya gak parah, nah yang barusan harus dijadiin pelajaran buat kita, kalo bawa motor jangan ngebut ngebut !”. Ucap Keysha, sungguh baru kali ini dia serius.

 

Merekapun melanjutkan perjalanan. masih ada rasa khawatir sih sama pengendara yang tadi, namun saat melihat pemandangan kebun teh yang begitu menyejukkan, rasa khawatir yang tadi pun perlahan hilang.

 

Suasana di atas motor pun sunyi, tak ada yang mengawali pembicaraan hanya ada suara knalpot juga suara motor dan mobil saja yang terdengar. Karna risih Dita pun berinsiatif memutar lagu ‘To The Bone’ yang dipopulerkan oleh Pamungkas. Devan pun tersenyum lalu sedikit melambatkan laju motornya agar suara dari lagu itu terdengar.

 

Entah sengaja atau hanya kebetulan. Ternyata Keysha dan Azka pun sama sama sedang memutar lagu ‘To The Bone’, lucu bukan?

 

Lagu pun terus berputar, mau Devan, Dita, Keysha, ataupun Azka, mereka sama sama sedang mengagumi, betapa indahnya Ciater, sebuah surga kecil yang sengaja Tuhan ciptakan untuk kita jaga dan rawat ke Asrian nya, yang sengaja Allah ciptakan agar kita memiliki rasa tanggung jawab atas segala hal yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan dari sana kita menyadari, bahwa ternyata kuasa Allah, itu sangat besar, bahkan lebih dari apapun. Maka dari itu marilah kita jaga dan rawat bersama  keasrian alam ini, demi hari esok, lusa juga masa yang akan datang.

 

(Visited 14 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan