Cerpen, Bilqis adila putri
Waktunya perpisahan
Angin berhembus seolah mendorong bahuku. Kau betkata bahwa jalan yang harus ku tempuh sekarang akan terbentang setelah aku melewati masa sulit denganmu, ketika aku hampir menyerah kau menyalakan secercah cahaya padaku, kata-katamu yang mengajari kami cara untuk hidup, semua itu pasti tak ‘kan kulupakan. Daun-daun kering jatuh berguguran di atas kepala kita.
Waktu kita selama ini, taklah kita habiskan bersama-sama. Kami akan menepati janji itu, akan kami lindungi kenangan kita.
Waktunya perpisahan, kami akan lalui jalan yang baru dengan berpisah denganmu, berikanlah kami sedikit waktu, supaya kami siap untuk perpisahan ini.
Angin berhembus seolah-olah membalik halaman album, segalanya terlihat bersinar dan begitu baik saat kau bersama kami. Hanya kau lah yang memahami kami lebih dari siapapun di dunia ini. Semua yang telah kau ajarkan, mulai sekarang dan selamanya pasti akan bermanfaat.
Waktu kita selama ini, tiada henti dipenuhi dengan harapan. Kami mengerti, namun kami terdiam, menatap langit. Kami begitu menyayangimu, sorakan semangat darimu yang selalu mendorong kami untuk terus maju.
Bangunan sekolah yang semakin menjauh, teman-teman yang berharga, guru-guru yang mengajarkan ilmu dan arti kehidupan, semua itu ada disana, di sekolah.
Waktunya perpisahan, kami akan segera lulus. Kami sampaikan ini”Terima kasih” .
Tamat…
Cisalak, 20 April 2021