Cerpen, Bilqis adila putri
Sahabat tak terlupakan
Cerita ini berawal saat aku datang ke kota Subang. Aku sangat bersyukur kalian selalu ada untukku dalam waktu apapun, kita selalu tertawa bersama. Seandainya kita berpisah bertahun-tahun lamanya, persahabatan kita tak kan berubah kan?.
Tapi, tidak berpisah namun terlupakan. Meskipun kalian melupakanku, tapi aku tidak akan melupakan kalau kalian dulu adalah sahabat terbaikku. Aku menyayangi kalian, sangat menyayangi kalian. maaf, kadang-kadang aku menghubungi kalian malam-malam, aku merasa terpojok, sendiri. Tapi mendengar sedikit suara kalian saja membuatku bertahan lagi, semua ku ungkapkan pada kalian bahkan yang kalian tidak tahu. Karena, kalian yang paling mengertiku disaat ku senang kalian gembira bersamaku, disaat aku salah kalian menasehatiku, terima kasih atas semuanya.
Sahabat aku rindu kenangan masa lalu, seolah-olah aku ingin kembali ke masa lalu. Dulu tak seperti sekarang. Dulu, aku sangat bahagia bermain bersama kalian, saat aku ke sekolah sebagai murid baru, kita langsung akrab satu sama lain tak peduli akan sesuatu. Tapi, sekarang kita terpecahkan karena hal sepele.
Dulu atau sekarang aku tidak peduli, aku hanya menikmati hidupku bersama kalian. Di bawah langit biru, kita bergandengan tangan bersama, dan menatapnya.
“Nikmatilah hidup sebaik-baiknya”
Tamat…
Cisalak, 23 April 2021