Menikah Muda, Benarkah Mudah dan Indah?_ RACHMA AULIA_SMPN1CIJAMBE

WhatsApp-Image-2021-04-20-at-10.34.08.jpeg

Menikah Muda, Benarkah Mudah dan Indah?

 

 

Mira adalah seorang anak perempuan yang baru menginjak umur 15 tahun. Dia anak yang dikenal mempunyai paras yang sangat cantik. Memiliki tubuh yang tinggi gemulai, kulitnya berwarna coklat sawo matang, mempunyai mata yang indah serta bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan juga memiliki senyum yang manis. Bahkan dia sering disebut-sebut sebagai kembang desa.

 

Suatu hari Mira diajak oleh temannya yang bernama Dea ke warung tempat Dea dan teman-teman lainnya sering berkumpul. Mira yang kebetulan sedang bosan dirumah, mengiyakan ajakan Dea tersebut. Sebelum Mira dan Dea pergi, Mira berpamitan terlebih dahulu ke ibunya.

“Mira minta izin untuk pergi main bersama Dea ya.” Ucap Mira pada ibunya.

“Mau main  keman anak?” Tanya ibunya Mira.

“Tidak jauh kok bu, hanya main ke warung di seberang jalan saja.”

“Yaudah ibu beri izin, tapi hati-hati ya jangan pulang terlalu siang, sebelum dzuhur harus langsung pulang ya.”

“Iya siap ibu, eh iya bu boleh Mira minta uang jajan?

“Oh tentu boleh, ini uang 10 ribu cukupkan?”

“Iya bu cukup, makasih. Kalo begitu Mira pergi dulu. Assalamualaikum. ”

“Waalaikumsalam.”

Setelah meminta izin dan meminta uang jajan, Mira dan Dea mulai pergi ke warung tempat bermain Dea dan teman- temannya.Ternyata di warung itu banyak anak-anak,dari anak kecil sampai anak yang kira-kira seumuran anak SMA. Teman-teman Dea disana ada empat orang, 1 perempuan dan 3 laki-laki. Ternyata teman-teman Dea ini tidak satu sekolahan dengan Mira dan Dea, mereka ini dari sekolah SMP Swasta. Sekolahan mereka ini dikenal dengan sekolahan yang isinya anak-anak orang kaya.

“Hai teman-teman, perkenalkan dia teman ku Mira. Tak apa kan aku ajak dia kesini? ” Ucap dea pada temannya

“Tentu bolehlah Dea, apalagi temanmu itu cantik.”

“Hai Mira, kenalkan namaku Satria” ucap Satria sambil tersenyum

“Hai Satria, aku Mira salam kenal ya” jawab Mira sambil tersenyum manis.

” Kenalin juga nih, anak paling ganteng disini. Namaku Bagaskara.” ucap Bagas memperkenalkan diri sambil mengusap rambutnya ke belakang.

“Aku Sarah, aku anak yang paling lucu di sini, salam kenal ya Mira. ” Ucap Sarah sambil tersenyum lucu

 

“Nah dan yang terakhir namaku Rian cowok paling keren dimuka bumi ini.” Ucapnya sambil bergaya keren.

 

“Halah kalian ini sok gaya banget sihh.” Ucap Dea sambil menatap mereka jengkel.

 

“Hahaa, iyaiya salam kenal ya kalian semua.” Sambil tertawa kecil Mira membalas ucapan mereka.

 

Setelah acara perkenalan itu mereka langsung mengobrol dan bercanda ria. Tak jarang juga Rian melontarkan candaan yang membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak. Tak terasa waktu semakin siang, Mira yang ingat pesan ibunya harus pulang setelah dzuhur itu langsung berpamitan pada teman-temannya.

 

“Dea ayo kita pulang ibuku kan tadi berpesan sebelum dzuhur aku harus sudah pulang.” Bisik Mira pada Dea.

 

“Oh iya ayo, teman-teman aku dan Mira pulang  duluan ya. Besok-besok kita main bareng lagi.” Ucap Dea pada teman-temannya.

 

“Lah, tumben banget kamu pulang jam segini De, biasanya juga pulang sore.” Sahut Bagas pada Dea.

 

“Ini Mira Harus pulang sebelum dzuhur jadi aku juga ikut pulang.” Jawab Dea lagi.

 

“Ya sudah hati-hati ya, Mira sampe nanti lagi ya, kapan-kapan ikut main kesini lagi ya.” Kata Satria sambil tersenyum manis pada Mira.

 

“Eh iya Satria nanti kapan-kapan aku ikut main lagi sama Dea sama kalian.” Balas Mira sambil tersenyum manis juga.

 

Sudah berbulan-bulan Mira sering menghabiskan waktu bersama teman-teman barunya itu. Bahkan Mira kini sudah berani bermain hingga sore hari. Mira mulai berani karna sekarang ibunya sangat sibuk dengan tokonya sehingga kurang dapat mengawasi Mira, ayahnya pun tak dapat ikut mengawasi Mira karna ayahnya sering bekerja ke luar kota untuk mengurus bisnisnya.

 

Pergaulan Mira juga sekarang mulai bebas. Jika diajak bermain jauh juga dia mau-mau saja, padahal sebelum ikut bermain dengan Dea Mira itu anak yang tak berani bermain jauh apalagi ini  mainnya dengan laki-laki.

 

Suatu hari Mira berpapasan dengan Hana, Hana ini teman dekatnya Mira dulu. Awalnya Mira itu sangat dekat dengan Hana malah sering bermain dan belajar bersama dari kecil. Tapi kini setelah mengenal Dea dan teman-temannya yang lain, Mira mulai menjauhi Hana karna menurut Mira Hana terlalu cupu karna tidak berani bermain jauh-jauh.

“Hai Mira, apa kabar kamu?” Sapa Hana pada Mira sambil tersenyum ramah.

“Eh Hana, iya Hai juga. Oh aku baik, malah sangat baik.” Jawab Hana sambil tersenyum lebar.

“Oh alhamdulillah kalo gitu. Oh iya sebentar lagi kan kita akan persiapan untuk masuk ke SMA, kamu  jadikan lanjut ke SMAN 1?” Tanya Hana

“Hmm gimana ya? Aku udah gak mikirin sekolah sih. Aku sih ke pengennya nikah muda aja. Apalagi sekarang aku udah punya pacar yang ganteng, baik, terus sayang sama aku. Namanya Satria dia itu juga anak orang kaya.”

“Loh,kok kamu  gitu sih Mir?Kamu kan masih 15 tahun ,sedangkan menurut Undang-undang No 16 Tahun 2019 batas umur minimal untuk  pria   dan wanita yang akan menikah adalah 19 tahun. Kamu mau relain pendidikan sama cita-cita kamu?”

“Ya gapapa dong terserah aku, ini kan kehidupan aku,kamu gak usah ngurusin hidup aku deh. Kita tuh udah beda aku tuh udah gaul sedangkan kamu itu masih tetep aja cupu.” Ledek Mira ke Hana.

“Yaudah terserah kamu saja, semoga  ini semua yang terbaik buat kamu. Kalo gitu aku pamit pulang duluan, Assalamualaikum. ” Ucap Hana lalu pergi meninggalkan Mira.

Setelah beberapa minggu dari pertemuan Hana dan Mira, ternyata semua yang diucapkan Mira pada Hana waktu itu benar adanya. Keinginan Hana untuk menikah muda akan terlaksana. Mira menikah dengan pacarnya Satria. Namun sebelumnya sempat ada masalah antara Mira dan orangtuanya. Orangtuanya tidak menyetujui keputusan Mira untuk menikah muda.

“Ibu gak setuju ya kamu mau menikah muda, kamu masih terlalu dini untuk menikah  Mira.” Ucap ibunya menahan air mata.

“Tapi ini sudah keputusan ku ibu, aku gak mau tau pokoknya ayah sama ibu harus menyetujui keputusan aku.”Jawab Mira emosi.

“Mira, memangnya kamu hamil ? atau sudah melakukan perbuatan tak senonoh dengan laki-laki itu? Tanya Ibu dengan geram.

“Ibu, apaan sih? Memangnya kalau  ada anak gadis sama pemuda yang mau nikah muda itu wajib gitu alasannya karena hamil, atau karena sudah terlanjur melakukan hubungan terlaarang? Jangan picik Ibu, ingat berapa tahun Ibunda Siti Aisyah waktu menikah dengan Rosulullah? 9 tahun, aku sudah 15 loh Bu”. Teriak Mira tak kalah geram.

Ibu tercenung mendengar ucapan Mira, lalu dia berkata dengan lebih lembut,”Ibu paham apa yang terjadi dengan pernikahan Ibunda Aisyah dngan baginda Rosulullah, tapi coba kamu pikikan lagi, kamu mau relain  masa remaja kamu yang indah?

Kamu rela hanya lulus SMP? Kamu tidak mau melanjutkan  Pendidikan kamu? Kamu lupa dengan cita-cita kamu, iya?” Tanya ayahnya marah.

Kalau kamu sudah tak peduli, Ayah malu, Ayah itu tokoh masyaarakat di kampung ini, Ayah mampu membiayai sekolah kamu bahkan jika kamu ingin kuliah sekalipun? Ayah melanjutkan kata-katanya dengan penuh amarah.

“Aku gak peduli sama pendidikan dan cita-cita ku, yang penting aku bisa menikah dengan Satria. Justru biar Ayah gak mendapatkan malu, bukan hanya di dunia tapi di akhirat kelak, jika aku harus berbuaat Zina. Atau Ya udah kalo emang ayah ibu tidak mau menyetujui keputusan ku ,aku akan kabur dari rumah dan aku tak akan menganggap ayah dan ibu sebagai orangtuaku. “

Setelah mendengar ancaman dari anaknya itu, akhirnya dengan berat hati ayah dan ibu Mira menyetujui keputusan Mira. Karna mereka terlalu menyayangi anaknya itu.Lagipula apa yang dikatakan Mira ada benarnya juga, menurut agama Islam yang mereka yakini memang Ayah harus mempertanggungjawabkan dosa istri dan anak-anaknya. Akhirnya pernikahan Mira terlaksana tapi hanya dihadiri oleh keluarga serta teman-teman saja.

Tak terasa sudah dua minggu Mira dan Satria menikah. Pada awalnya semuanya baik-baik saja. Mereka menikmati hidupnya berdua dirumah pemberian orangtua mereka. Ya Mira dan Satria diberi rumah oleh orangtua mereka, namun mereka juga hanya dibiayai oleh orangtuanya untuk kehidupan dua minggu saja. Karna itu keputusan mereka jadi mereka mau tak mau harus mau menerima itu semua. Mereka tidak bisa teralu bergantung pada orangtua mereka.

Namun di minggu minggu berikutnya mulai terjadi banyak masalah yang datang ke dalam hidup mereka. Dari masalah tentang kebutuhan  ekonomi mereka yang tidak terkontrol karna kebutuhan semakin banyak  sedangkan Satria tak mempunyai pekerjaan sama sekali untuk menafkahi Mira. Satria dan Mira mulai sering bertengkar karna Satria tak pernah berhasil mendapatkan pekerjaan. Lalu Satria juga mulai merasa bosan hidup dengan Mira yang sekarang sering marah-marah dan sudah tak terlihat secantik awal mereka kenalan.

Karna rasa bosan itu Satria mulai bermain belakang dengan wanita lain. Bahkan dia juga sering pulang malam hanya karena bermain-main bersama-sama temannya. Mira sudah mengetahui semua perbuatan suaminya hanya bisa menangis dan menyesal dengan keputusannya untuk menikah muda. Keputusan yang awalnya dia kira akan menjadi keputusan terbaik untuk hidupnya, keputusan menikah muda yang awalnya akan membuat hidu nya menjadi lebih mudah dan lebih indah tanpa perlu memikirkan pelajaran seklah ternyata sebuah keputusan yang sangat disesalinya sekarang.

 

Mira sudah terlalu lelah dengan rumah tangganya ini, akhirnya Mira dan Satria bercerai. Mira kembali kerumah orangtuanya, dia meminta maaf pada kedua orangtuanya karna sudah memilih keputusan yang salah. Orangtuanya pun meminta maaf kepada Mira karena mereka juga salah  tidak bisa mengawasi serta mendidik Mira dengan baik. Orangtuanya juga sadar bahwa ternyata perhatian dari keluarga lah yang pertama harus diberikan, bukan  hanya mengandalkan guru di sekolah.

 

Setelah bercerai, Mira memilih untuk melanjutkan pendidikannya. Ia mulai mengikuti ujian paket B untuk mendapatkan ijazah SMP. Dan dia ingin melanjutkan pendidikannya agar dia juga kembali mengejar mimpinya untuk menjadi dosen.Mira mulai menyadari bahwa pendidikan sangat penting untuk kita miliki.

 

Menikah muda mungkin pada awalnya akan membuat kita merasa bahagia dan terasa sangat Indah. Namun tanpa kita sadari itu mungkin hanya nafsu yang sesaat, banyak juga dampak yang akan kita dapat dari menikah muda, seperti kita bisa saja menghancurkan masa depan kita, pendidikan kita harus terhenti sebelum waktunya, kesehatan fisik serta mental juga dapat terganggu, pernikahan muda juga lebih rawan berakhir dengan perceraian, dan masih banyak lagi dampaknya.

 

Oleh sebab itu kita harus pintar-pintar dalam memilih pergaulan. Dan juga pendidikan didalam keluarga juga sangat dibutuhkan karna pendidikan didalam keluarga adalah yang paling pertama yang seharusnya diajarkan.Walaupun belajar mungkin melelahkan namun itu akan menjadi bekal pembelajaran yang nantinya sangat berguna untuk kehidupan kita. Karna dengan pendidikan itulah hidup kita juga dapat lebih bernilai. Namun tidak hanya pendidikan formal, non-formal, dan informal saja yang harus kita pelajari tetapi juga pendidikan spiritual karna itulah yang paling dan sangat penting serta yang kita butuhkan.

 

 

 

 

(Visited 15 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan