Berpendidikanlah .. Maka hidupmu akan berubah Berpendidikanlah .. Maka mata yang mulanya hitam akan menjadi terang Berpendidikanlah .. Maka resahmu akan menjadi emas Banyak orang menganggur karena sekolah Banyak orang pontang-panting karena sekolah Memanglah pendidikan bukan jaminan Tapi hendaknya berusahalah

Tak kenal lelah engkau bekerja Dikala hatiku mulai lelah Engkau tetap menguatkan kami Memberikan bekal untuk masa depan kami kelak Wahai guruku Engkaulah cahaya pelita Penerang di dalam kegelapan Pahlawan tanpa tanda jasa Yang tak mengharapkan balas jasa Kau yang

Dia datang pada Tahun 2019 Mereka menyepelekannya Dihadapi dengan lelucon garing Dengan kalung sakti Dengan Doa Qunut Dengan diskon wisata Dengan taman komodo Dengan tes berbayar Dengan data palsu Dengan pilkada Dengan omnibus Dengan vaksin berbayar Dengan birokrasi berbelit Dengan

Tersenyum aku menahan getir dan rintihan jiwa Sebab impian dan cita-cita terhenti Oleh ketidak-mampuanku dan tiadanya dukungan orang tua Kusimpan mimpiku setelah lepas masa Putih Abu   Perjuanganku belum berakhir Walau setitik harapan sudah kudapat Pada Kota penuh cahaya ini

♡Sahabat ku♡ Kau yang selalu bersamaku Kau yang selalu menjagaku Kau yang selalu menerimaku kau yang selalu menerimaku   ♡Sahabatku♡ Canda menghiasi hari kita Kebersamaan selalu menyertai kita Sedih kita lalui bersama Senang kita lalui bersama   ♡Sahabatku♡ Kau yanag

♡Orang tuaku♡ Kalian yanag merawatku Kalian yang menjagaku kalian yang bekerja keras demiku tanpa mengharap balasan sedikit pun   ♡Orang tuaku♡ Tetesan keringat berjatuhan dari tubuhmu Tetapi kau tidak pernah leleh untuk merawatku Cinta demi cinta kalian persembahkan untukku dengan

Tenanglah hatiku,karena angkasa tak mendengarkan Tenanglah,karena ether di bebani dengan ratapan kesedihan Dia takkan melahirkan melodi dan nyanyianmu Tenanglah,karena roh-roh malam tak menghiraukan bisikan rahasiamu Dan arak-arakan bayangan tak berhenti di hadapan mimpi-mimpi Tenanglah,hatiku. Tenanglah hingga fajar tiba,karena dia yang

♡Guruku♡ Kau sinari kami dengan  ilmu yang kau berikan Kau semangati kami dengan ikhlas Kau berikan kami kasih sayang yang begitu lembut seperti kain   ♡Guruku♡ Betapa sedihnya engkau mengajariku Betapa kecewanya engkau melihatku susah diatur Betapa tulusnya engkau menasehatiku

Belajar dapat membuat kita Menjadi pintar Karena belajar kita paham Dan mengerti apa itu materi Jika kita tidak pernah belajar Apa yang akan terjadi Apakah kita menjadi orang bodoh Atau kita menjadi pintar Di dunia ini tidak ada orang bodoh

  Dalam gelapnya sebuah harapan yang kunanti Tak satupun titik cahaya yang menerangi Aku hanya terpaku dalam tebing harapan Yang lama kelamaan akan runtuh oleh waktu Setetes demi setetes perjuanganku terus mengalir dalam ragaku Namun tidak ada satupun yang dapat

Aku tidak ingin melihat bangsaku kalah tersungkur oleh penjajah aku tak ingin melihat bangsaku hancur kerena negara lain   Dengan  tekadku ini aku rela berkorban untuk tanah airku ini disaat percaya diriku menyusut disitulah semangatku berkobar   Selama matahari masih

JAWARA Karya : Gintar Nugroho   Tak terasa bumi yang kupijak Tempat dimana aku dilahirkan Kota dimana aku hidup selama belasan tahun Bertambah usianya Kota yang aku cintai kesejukannnya Kota yang aku cintai pegunungannya Kini sudah semakin tua Telah menuju

KOTA KELAHIRANKU Karya : Gintar Nugroho Subang… Di sini aku dilahirkan Di sini aku dibesarkan Dengan belaian lembut Ibu Pertiwi Pagi hangat matahari menyinari Ditemani desir angin Menembus batang pohon pohon padi Terasa sejuk di hatiku Pagipun berlalu Mentari mulai

Hampir dua tahun sudah Aku belajar dirumah Corona telah membuat pendidikan Menjadi tidak kondusif Kami hanya menerima pelajaran Lewat media online Kami rindu belajar dikelas Rindu berkumpul bersama teman teman Rindu akan canda tawa nya Rindu mendengar cerita Dari guru

Corona kapan kau berakhir. Sampai hari ini. Dan hingga detik ini. Kau semakin menjadi-jadi. Korban terus bertambah dengan seiring berjalannya hari. Corona. Kini kau sudah dimana-mana. Mewabah ke berbagai kota. Bahkan sampai ke pelosok desa. Serta tak pandang usia. Corona.

Saat ini dunia menangis Tak sedikit pilu karena ulah si kecil Corona Tanpa mengenal kasta dan usia Takdir Sang Kuasa Pandemi Covid19 Harus terbiasa walau tak biasa Harus bertahan walaupun tak tahan Harus kuat walaupun menyakitkan Harus optimis walaupun tak