Kesan dan Pesan Belajar Senryu
Dunia menulis kini semakin semarak dengan hadirnya genre-genre tulisan yang unik, menggelitik, dan menarik. Salah satunya adalah senryu.
Puisi yang berasal dari Jepang ini cukup menantang otak. Saya harus mengutak-atik kata sehingga menjadi puisi senryu yang patuh aturan kepenulisan. Setelah mendapat persetujuan dari mentor, ingin rasanya meloncat kegirangan seraya berteriak, “Yes!”
Ternyata, untuk melahirkan sebuah karya yang berkualitas, kita harus sering berlatih, dan siap untuk dikritik. Tanpa kritikan, maka karya yang kita ciptakan diragukan kebermaknaannya.
Sudah sepatutnyalah saya sangat berterimakasih kepada ibu Wida selaku mentor dalam latihan menulis senryu, pak Saeful Amri selaku admin grup, dan terkhusus untuk pak Prawiro selaku ketua KPPJB.
Harapan saya untuk ke depannya, KPPJB dapat membuka ruang latihan menulis tentang genre tulisan yang berasal dari negeri kita sendiri. Indonesia tercinta. Di Indonesia ada karya sastra lama seperti: karmina, talibun, distikon, terzina, dan sebagainya.
Tidakkah lebih elok kita mempelajari dan mencintai budaya bangsa sendiri? Jangan sampai fenomena ini masuk dalam peribahasa Sunda “Cul dog dog tinggal igel”. Yang artinya mengabaikan sesuatu yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Berikut contoh senryu
1#
Bersilat lidah
Meraih keuntungan
Penipu ulung
2#
Mendidik siswa
Pendidikan karakter
Nggak pinter-pinter
3#
Suami lapar
Istri asyik main gawai
piring melayang
Iiiih suka sama tulisannya ??