Sekolah Impian_Laeli Nurwasilah_SMPN 1 Cibogo

WhatsApp-Image-2021-04-04-at-20.55.46-10.jpeg

 

 

SEKOLAH IMPIAN

Langit yang gelap mulai menjadi cerah,tanaman yang tadinya layu sekarang mulai memekar lagi,terdengar suara ayam yang mulai bersahut-sahut yang menandakan bahwa hari mulai pagi,ku buka mataku perlahan dan kulihat sebuah cahaya terang di balik kain gorden dan kacaku,cahaya itu mulai menyilaukan mataku dan aku segera beranjak bangun dari tempat tidurku dan mulai bergegas untuk melalukan rutinitas keseharian ku yaitu bersekolah.

Dibalik kamarku mulai terdengar suara ibuku yang memanggil namaku

“Kia!….Kia!… ayo bangun nak segera mandi nanti kesiangan”Ujar ibuku.

Lalu aku pun mulai bergegas pergi menuju kamar mandi sambil menjawab panggilan ibuku

”Iya bu,aku sudah bangun kok,ini aku mau mandi”Ucapku menjawab panggilan ibu.

Setelah aku mandi aku mulai memakai baju seragamku yang sudah di siapkan oleh ibu tadi malam dan aku pun sudah mempersiapkan buku pelajaran yang akan dibawa sekarang tadi malam.

Setelahnya aku memakai seragam, aku pun menuju ruang makan untuk sarapan,yang dari tadi sudah ibu siapkan untukku,kakakku serta ayahku,lalu ketika aku akan beranjak duduk ayahku berkata

”Hayo Kia kamu gak sholat subuh lagi kan,sudah ayah bilang kan kalau waktunya tidur tidur jangan main hp terus dong nanti matamu rusak mau? dan kamu jadi kesiangan terus kan, nanti malam ayah akan merampas hp mu kalau kamu gak berubah dan terus begini!”tegas ayah kepadaku dengan wajahnya yang marah.

Dan aku mulai menduduki kursi makan serta dilanjutkan makan roti untuk sarapanku pagi ini,selesai makan aku pun menjawab nasihat ayahku yang tadi.

”Iya yah gak lagi-lagi kok aku janji deh,ayo yah sekarang mah anterin aku kesekolah ih nanti kesiangan”Ucapku sambil ketakutan karena waktu gerbang sekolah di tutup 30 menit lagi dari sekarang.

Beberapa menit setelah ayahku makan aku di antarkan menuju sekolah,menggunakan mobil dinas yang akan dipakai ayahku untuk bekerja,tapi suasana hari ini berbeda aku melihat seorang anak kecil yang sedang terduduk di jembatan sambil menjual minuman dan makanan asongan di pinggir jalan,lalu aku bilang pada ayahku

”Yah tolong berhenti sebentar dulu dong aku mau beli aqua tadi di pinggir sana aku lihat ada anak kecil yang jual minuman”ucapku pada ayah.

Setelah itu ayahku menghentikan mobilnya dan mengantarku ke tempat yang tadi aku lihat anak kecil itu berjualan,setelah sampai di tempatnya kemudian aku membeli 1 buah botol aqua dan makanan ringan untuk nanti istirahat di sekolah lalu aku mulai membayarnya karena waktu gerbang ditutup disekolahku hanya 15 menit lagi dari sekarang.

”Jadi berapa Dek”Ucapku kepada anak penjual asongan tersebut.

”Totalnya jadi 15 ribu kak” Ucap anak itu sambil terseyum karena ada yang membeli dagangannya.

Lalu aku membayarnya dan tak sengaja aku melihat sebuah kertas yang berisi ulangan yang di pegang anak itu.Setelah itu aku langsung menuju mobil untuk segera berangkat sekolah dan aku mendegar suara anak tadi yang mengucap

”Terima kasih kak”Sambil tersenyum dan melambaikan tangan padaku.

Aku pun membalas senyumannya dan lambaiannya.

Beberapa menit sebelum gerbang ditutup akhirnya aku sampai di sekolahku dan langsung pamit kepada ayahku,dan ayahku berkata

”Kia jangan lupa ya belajar yang rajin dan fokus biar dapat nilai bagus katanya mau masuk sekolah favorit”ucap ayah padaku sambil menyemangati.

”Oke Yah siap Kia pasti bisa”Ucapku sambil tersenyum.

Setelah aku berpamitan aku mulai memasuki kelasku untuk menyimpan tas dan berbaur dengan teman-teman sampai jam pelajaran pertama dimulai.Lalu pelajaran pertama pun di mulai,dan ternyata ini adalah pelajaran yang aku tidak suka yang mungkin semua orang juga jarang suka dengan pelajaran ini yaitu matematika,seketika semangatku memudar dengan begitu saja karena pelajaran ini,semua teman-temanku bahkan mengeluh sama sepertiku.

Tapi aku teringat pesan ayahku yang selalu menyemangatiku dalam belajar,karena dia selalu mendukung dan mendoakanku agar aku masuk kesekolah favoritku,dan bukan hanya itub aku juga mengingat anak kecil tadi yang tetap belajar meski dia sedang berdagang,dan seketika aku salut atas semangat dia,tetapi aku sangat tidak bersyukur seharusnya aku lebih semangat dari dia karena aku bisa sekolah bisa duduk tanpa kepanasan dan di beri ilmu dan pengajaran oleh guru sedangkan dia tidak.

”Ya Allah maafkan hambamu ini yang kurang bersyukur padahal engkau telah memberi kenikmatan yang banyak kepadaku”Ucapku dalam hati sambil menangis”

Di waktu itupun aku mulai menghapus air mataku dan berjanji di dalam hati dan diriku bahwa aku tidak boleh menyerah dengan semua ini padahal semua ini hanyalah mudah dan aku harus bersemangat agar mendapatkan nilai bagus dan bisa membahagiakan orang tuaku  juga bisa masuk kesekolah favoritku.Ini pertama kalinya aku belajar dengan serius,karena dari aku pertama masuk SMP dulu aku tak pernah belajar dengan serius selalu menyepelekan dan menyerahkan masuk atau tidaknya aku kesekolah favoritku kepada ayahku,padahal itu adalah pekerjaan seseorang yang bodoh dan tidak mau belajar.

Akhirnya dari hari itu sejak pertama aku bertemu anak kecil pedagang asongan di jembatan semangat belajarku selalu membara dan ingin membuktikan aku bisa,bisa membanggakan orang tuaku,bisa masuk sekolah favoritku dan bisa menjadi orang yang sukses.Beberapa hari pun berlalu dan pada hari ini aku akan melaksanakan PTS semester 1 karena setelah adanya PTS semester 1 ini murid kelas 9 harus mempersiapkan PTS semester 2 nya untuk nanti dilanjutkan UN untuk kelulusannya,ya aku murid kelas 9 yang tidak pintar dalam pelajaran tapi pintar dalam menggambar,tapi prinsipku di kelas 9 ini yaitu untuk menjadi lebih baik lagi dan semangat belajar akan impian ku memasuki sekolah favorit tercapai.

Karena ini hanya ulangan jadi waktu pulang sekolah pun hanya sebentar,setelah itu bunyi bel pulang berbunyi,aku segera beregas merapihkan tas ku untuk persiapan Pulang,serta di lanjutkan berdoa bersama agar diperjalanan diberi keselamatan oleh Allah.Setelah pulang sekolah aku menunggu ibuku menjemput aku di sekolah,karena ayahku pada jam yang menujukkan pukul 11:00 ini sedang bekerja jadi khusus seminggu ini ibukulah yang selalu menjemputku.Sambil menunggu ibuku menjemput aku,sempat dulu untuk jajan di sekitar gerbang sekolah dan tak sengaja bertemu teman sekelasku yang bernama Aulia yang sedang menunggu juga jemputan dari kakaknya,lalu kami berbincang sedikit tentang ulangan tadi.

”Kia!… Kia!… tadi kamu gimana no 8,9,10,mtk tadi kalau aku sih isinya sesuai hati aja soalnya susah haha”Ucap Aulia sambil tertawa kecil.

”Umm…kalau aku sih di hitung tapi hitungan ku belum tentu benar sih Aul”Ucapku pada Aulia.

Setelah kami berbincang sedikit ternyata kakaknya sudah menjemput Aulia dan Aulia pun berpamitan padaku.

”Kia…aku pulang duluan yah nanti lanjutin ngobrolnya besok hihi”Ucap Aulia sambil menaiki motor untuk pulang lalu melambaikan tangan padaku.

”Siap Aul…hati-hati yah dijalannya”Ucapku sambil balik melambaikan tangan.

Setelah beberapa menit Aulia pulang,ibuku sudah datang menjemputku dan aku bergegas menghampirinya dan ibuku berkata

”Kia maaf ibu telat soalnya tadi macet di jalannya,ini helm mu cepat pake sebelum macetnya makin panjang”Ucap ibuku.

”Iya bu gapapa yang penting ibu selamat sampai sini”Ucapku sambil memasang helm dan menaiki motor.

Setelah setengah jam aku duduk di motor dalam perjalanan menuju rumah,akhirnya aku sampai rumah,lalu aku bergegas untuk membuka sepatu dan membereskan baju seragamku yang sedang aku pakai serta tasku,dan tak lama ibu pun berkata

”Wah tadi macet banget ya Kia,biasanya sekitar 15 menit kita sudah sampai ke rumah ya,tapi gara-gara macet setengah jam baru sampai rumah”Ucap ibu sambil membuka helmnya.

”Iya bu lama banget ya gak seperti biasanya,mungkin gara-gara aku pulangnya pukul  11 kali kan biasanya aku pulang jam 3 kalau gak ujian,dan jam 11 itu kan biasanya orang-orang beraktivitas dan berangkat untuk bekerja apalagi ini hari senin”Ucapku.

”Iya bener kata kamu Kia,sekarang kamu rapihkan dulu baju,sepatu,dan tasmu,terus kamu nantI lanjut ke ruang makan ya makan siang dulu!”Ucap ibu sambil menegaskan aku untuk makan siang.

Beberapa bulan setelah PTS dilaksanakan,UN pun dilaksanakan dan sekarang  tibalah di saat penentuan yaitu kelulusan dan pengumuman juara umum serta pengumuman nem dari masing-masing siswa,aku duduk disebelah temanku yang bernama Siska dia juga sekelas dengaku,keheningan di mulai saatnya guru dan kepala sekolah berpidato,dihari itu diriku mulai menggigil seolah-olah seperti terdiam di dalam dinginnya salju entah kenapa hari paling mendebarkan di dalam hidupku karena sejak dahulu memang aku tak pernah belajar dengan sebaik ini,tiba tiba terdengarlah suara yang menyebut namaku

“Saskia Frieda Anggraeni silahkan .”Ucap pak kepala sekolah.

Semua orang terdiam dan semua mata pun tertuju padaku termasuk orang tua ku yang wajahnya entah senang atau khawatir ketika namaku di panggil,aku segera bergegas mendekati panggung dan berdiri di samping bapak kepala sekolah.

“Selamat Saskia kamu terpilih menjadi juara umum tahun sekarang,semoga kamu pertahankan ya sampai di SMA nanti”Ucap pak kepala sekolah kepadaku.

“Alhamdulillah beneran ini pak? ayah ibu aku berhasil mendapatkan piala tahu ini…”Ucapku dengan perasaan yang terharu serta bahagia.

“Ia Kia itu untuk kamu selamat ya,semoga dipertahankan  ya,sekarang kamu boleh menyampaikan motivasi atau kesan dan pesan setelah mendapatkan gelar juara umum ini”Ucap pak kepala sekolah.

“Baik Pak,assalamulaikum wr.wb saya Saskia dari kelas 9H mengucapkan terimakasih kepada Allah swt,kepada ayah dan ibu,kepada bapa ibu guru serta kepala sekolah yang selalu mensuport Kia dalam belajar,keberhasilan Kia ini karena dukungan dari mereka semua serta motivasi dari lingkungan sekitar ,serta dengan rasa bersyukur,kenapa dengan rasa bersyukur,karena waktu dulu aku selalu malas dengan belajar dan tidak peduli tentang pendidikan yang aku pikirkan hanya menggambar dan menggambar,tapi setelah itu aku sadar aku bisa sekolah,bisa makan,bisa minum,tinggal bersama orang tua yang baik dan aku sadar pula masih ada orang yang lebih tidak beruntung dari pada aku itulah yang menjadi motivasiku agar lebih semangat belajar,dan alhamdulillah hari ini aku bisa mendapatkannya yaitu menjadi juara umum dan bisa masuk ke sekolah impian,jadi dari sekarang jangan lupa bersyukur,semangat belajar untuk meraih impian dan yakinlah bahwa kita bisa menjadi kebanggaan orang tua,sekian pidato dari saya wassalamualaikum wr.wb”Ucapku dalam pidato.Dan akhirnya impianku semua terwujud dan bisa masuk kesekolah yang di impikan oleh ku,kuncinya ya tadi tetap semangat,bersyukur,dan tidak pantang menyerah,serta rajin belajar.

(Visited 25 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan